SALAM BAHARI SELAMAT DATANG DI BLOG LAKSANA SAMUDERA "BAHARU MINDA BAHARI" DIVISI DATA DAN INFORMASI YAYASAN LAKSANA SAMUDERA

Friday, July 27, 2007

Struktur Keanggotaan

Lampiran SK Direktur Eksekutif Yayasan Laksana Samudera
no.01/Kpts/YLS/03/2006
tentang
Penentuan dan Pengangkatan Staf Yayasan Laksana Samudera periode 2006-2010
Dengan rahmat dan ridho Allah SWT, Direktur Eksekutif Yayasan Laksana Samudera mengangkat staff Yayasan Laksana Samudera,sbb :
Staff Ahli
1. Nama : Wijayanto,SPi,MSc
Jabatan : Staff Ahli Pengembangan Kelembagaan Masyarakat dan Konservasi
2. Nama : Romie Jhonnerie,SPi,MSc
Jabatan : Staff Ahli Data dan Informasi
3. Nama : Ramses Firdaus,SPi,MSi
Jabatan : Staff Ahli Pengembangan Kelembagaan Masyarakat dan Konservasi
4. Nama : M.Taufik Hidayat, SPi
Jabatan : Staff Ahli Pemberdayaan Masyarakat
5. Nama : fadil Nandila, SPi
Jabatan : Staff Ahli Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Photograpi
6. Nama : Jurianto M Nur, SPi
Jabatan : Staff Ahli Selam dan Pengamatan Terumbu Karang
7. Nama : Eko Prianto, SPi, MSi
Jabatan : Staff Ahli Estuaria dan Perairan Umum
8. Nama : Samsir SE
Jabatan : Staff Ahli Manajemen
II. Kepala Rumah Tangga dan Anggota
1. Nama : Safrizal

Jabatan : Kepala Rumah Tangga
2. Nama : Robbyanto
Jabatan : Anggota Kesekretariatan
Kepala-Kepala Divisi dan Anggota
1. Nama : Khairul Saleh,SH
Jabatan : Kepala Divisi Pembaharuan Kebijakan
2. Nama : Ikhfa Rafii, SPi
Jabatan : Anggota Divisi Pembaharuan Kebijakan
3. Nama : Didik Suyatno, SPi
Jabatan : Kepala Divisi Pengorganisasian Masyarakat
4. Nama : Rijalul Fikri,SPi

Jabatan : Kepala Divisi Data dan Informasi
5. Nama : Zulfan Hadi,SE (Mengundurkan diri)
Jabatan : Kepala Divisi Pengembangan Usaha
6. Nama : Desi Rizal,AMd
Jabatan : Anggota Divisi Pengembangan Usaha
7. Nama : Suhandi,AMd
Jabatan : Anggota Divisi Pengembangan Usaha
8. Nama : Sri Kartaharja, SPi

Jabatan : Kepala Divisi Pesisir dan Laut
9. Nama : Bustami
Jabatan : Anggota Divisi Pesisir dan Laut

Data Pengalaman

Data Pengalaman Laksana

  • Penerbitan Buku Memecah Ombak Merengkuh Darat, Penyadaran Masyarakat Tentang Pelestarian Hutang Mangrove Di Bengkalis, Riau, 1998
  • Pembuatan Poster Kalender Terumbu Karang Riau Masa Depan Generasi, Penyadaran Masyarakat Tentang Kelestarian Terumbu Karang Di Riau, 1998
  • Pembuatan Poster Kalender Laut Bukan Tong Sampah, Penyadaran Masyarakat Tentang Kelestarian Laut, Kerjasama Dengan Dirjen Perikanan 1999
  • Pembuatan Leaflet Tentang Peranan Hutan Bakau Bagi Perikanan, Penyadaran Masyarakat Tentang Peranan Hutan Mangrove, Kerjasama Dengan Dirjen Perikanan 1999.
  • Pembuatan Brosur Takkan Terubu Hilang Dibumi, Penyadaran Masyarakat Tentang Terancam Punahnya Ikan Terubuk Dari Perairan Bengkalis,
  • Penyadaran Masyarakat Tentang Kelestarian Laut, Kerjasama Dengan Dirjen Perikanan 1999
  • Melaksanakan Voter Education Untuk Perempuan, Masyarakat Adat Dan Pemilih Pemula Di Kabupaten Kampar Dan Bengkalis Kerjasama Dengan LP3ES, Juni 1999.
  • Pameran Photo Lingkungan Perairan Dengan Judul AIRRIAU Pada Tiga Kominitas (Sungai, Mangrove Dan Terumbu Karang), Juli 2000
  • Melaksanakan Diskusi Jaring Net II Tentang Usulan Peraturan Daerah Tentang Pengelolaan Sumberdaya Laut Berabasis Masyarakat Di Bengkalis (Upaya Masyarakat Tempatan Untuk Mempertahankan Populasi Ikan Kurau) Didesa Pambang Kecamatan Bantan Air, Bengkalis, Juli 1999.
  • Memfasilitasi Masyarakat Kecamatan Bantan , Bengkais Dalam Membuat Kesepakatan Tentang Pengelolaan Kawasan Perairan Tersebut Dan Sampai Sekarang Berusaha Untuk Menjadikan Peraturan Tersebut Menjadi PERDA, Juli 1999.
  • Mendampingi Masyarakat Desa Pambang Kecamatan Bantan, Bengkalis Dalam Komplik Masyarakat Setempat Dengan Nelayan Jaring Kurau Yang Merugikan Masyarakat, Mulai Juni 1999.
  • Mengadakan Diskusi Berantai Tentang Strategi Penyadaran Masyarakat Terhadap Pengelolaan Terumbu Karang Di Propinsi Riau Diadakan Di Empat Lokasi ( Kecamatan Senayang Kepulauan Riau 2 Kali), Tanjungpinang Dan Pekanbaru, Kerjasama Dengan COREMAP-BAPPEDAL, Agustus - September 1999.
  • Mengadakan Kerjasama Diskusi Lanjutan Pendekatan Partisipatif Dan Musyawarah Terhadap Pengelolaan Potensi Perikanan Laut Di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis (Hukum Adat Menjadi Peraturan Daerah Demi Kelangsungan Hidup Populasi Ikan Kurau (Kekayaan Lokal Kecamatan Bantan), Kerjasama Dengan Pemda TK. II Bengkalis, 20 September 1999.
  • Pelaksanaan Community Base Management Dalam Pengelolaan Terumbu Karang Di Kepulauan Riau, Proyek Rehabilitasi Dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP), September 1999 – Oktober 2001
  • Survey Awal Masyarakat Adat Wilayah Pesisir Dan Sosialisasi Hasil Kongres Masyarakat Adat Nusantara Di Kecamatan Bengkalis Dan Kepulauan Riau, Oktober 1999.
  • Diskusi Dan Musyawarah Masyarakat Nelayan Kecamatan Bantan Dalam Persiapan Pembentukan Organisasi Nelayan Dan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Teluk Pambang, Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, 22 Oktober 1999.
  • Mengadakan Musyawarah Kampung Untuk Menggugah Kesadaran Masyarakat Terhadap Pentingnya Menjaga Dan Mengawasi Sumber Daya Alam Dari Berbagai Sumber Ancaman Kerusakan Lingkungan Di Bukit Batu.
  • Pelaksanaan Community Base Fisheries Management, Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai Dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Riau, Bengkalis Januari - Maret 2000.
  • Pelaksanaan Pendampingan Dalam Rangka Community Development, Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai Dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Riau, Bengkalis September 2000 - Maret 2001
  • Pelaksanaan Program Komunikasi Dan Media Relation Dalam Rangka Intensifikasi Kempanye Pengelolaan Terumbu Karang Sekarang Program Rehabilitasi Dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP) Di Kepulauan Riau Kerjasama Dengan Jonhs Hopkins University - Center For Communication Program, Maret - September 2001.
  • Pelaksanaan Community Develoment. Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai Dan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Bengkalis, Agustus - Desember 2000.
  • Rapid Rural Apraisal (RRA) Desa Pesisir Bengkalis, Kerjasama Dengan Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai Dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Oktober 2001.
  • (Seleksi Lokasi Dan Identifikasi Kebutuhan Dalam Perencanaan Pengelolaan Daerah Pesisir Dan Laut Di Kabupaten Karimun. Kerjasama Dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Karimun, November 2001.
  • Perpanjangan Kegiatan Community Based Management Dalam Pengelolaan Terumbu Karang Di Kepulauan Riau, Proyek Rehabilitasi Dan Pengelolaan Terumbu Karang ( COREMAP ) Juli - Oktober 2002.
  • Konsultasi Publik Rancangan Undang-Udang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil, Kerjasama Dengan Jaring Pesisir Laut (JAPELA), Pekanbaru 8 – 9 Agustus 2002.
  • Kajian Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Landcape Mangrove Kota Dumai. Kerjasama Bapeko Dumai, 2003.
  • Program Pendampingan dalam Rangka Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, Kerjasama dengan Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Riau, Dirjen Perikanan Tangkap, Depertemen Kelautan dan Perikanan RI 2003-2004.
  • Program Pendampingan dalam Rangka Penataan dan Penyempurnaan Fish Sanctuary, Kerjasama dengan Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Riau, Dirjen Perikanan Tangkap, Depertemen Kelautan dan Perikanan RI 2003-2004.
  • Program Pendampingan dalam Rangka Pengembangan Kelompok Usaha Bersama, Kerjasama dengan Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Riau, Dirjen Perikanan Tangkap, Depertemen Kelautan dan Perikanan RI 2003-2004.
  • Program Pendampingan dalam Rangka Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif, Kerjasama dengan Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Riau, Dirjen Perikanan Tangkap, Depertemen Kelautan dan Perikanan RI 2003-2004.
    Program Layanan Business Development Service, Kerjasama dengan Depertemen Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, 2003-2006.
  • Penyelenggara Workshop Community Base Coastal Resources Management, Kerjasama JARING PELA-Indonesia, ICSF- India, CBCRM Resources Center Philippines, 2004.
  • Penyusunan Profile Lokasi Coremap II, Kerjasama dengan Proyek Rehabilitasi dan Pengolahan Terumbu Karang Tahap II, Kota Batam. Juli - September 2004.
  • Penyiapan Kelembagaan Pengelola Terumbu Karang Berbasis Masyarakat, Kerjasama dengan Proyek Rehabilitasi dan Pengolahan Terumbu Karang Tahap II, Kota Batam. Juli - September 2004.
    Konsultasi Publik CBM, Kerjasama dengan Proyek Rehabilitasi dan Pengolahan Terumbu Karang Tahap II, Kota Batam dan Natuna. September – Desember 2004.
  • Pelatihan Selam Tingkat Dasar, Kerjasama dengan Proyek Rehabilitasi dan Pengolahan Terumbu Karang Tahap II, Kota Batam dan Natuna. November 2004.
  • Rekrutmen NGO dan Pelaksana Pengelolaan Sumberdaya Terumbu Karang Berbasis Masyarakat (CBM) Coremap II, Kota Batam. Juli - Desember 2005
  • Workshop dalam Rangka Penyusunan Rencana Pengelolaan Terumbu Karang (1 A / Natinal and Regional Strategy Development), Kerjasama dengan Proyek Rehabilitasi dan Pengolahan Terumbu Karang Tahap II, Kota Batam November 2005
  • Workshop Rencana Pengelolaan Terumbu Karang (RPTK), Kerjasama dengan Proyek Rehabilitasi dan Pengolahan Terumbu Karang Tahap II, Kota Batam. Oktober 2005
  • Rehabilitasi Mangrove di Pulau Bengkalis, Propinsi Riau. Kerjasama Yayasan Akar Rumput Laut dan Mangrove Action Project (MAP) – Indonesia. September 2005 – September 2006.
  • Pelaksana Pengelolaan Sumberdaya Terumbu Karang Berbasis Masyarakat Coremap II (Perpanjangan), Kota Batam. Juni - Desember 2006
  • Pelaksanaan Kegiatan Festival Duta Karang Kabupaten Lingga Kerjasama dengan Unit Pelaksana Rehabilitasi dan Pengolahan Terumbu Karang, Kabupaten Lingga Oktober-November 2006.
  • Pelatihan Pembinaan Kelompok SISWASMAS Tingkat Kabupaten Lingga Kerjasama dengan Unit Pelaksana Rehabilitasi dan Pengolahan Terumbu Karang, Kabupaten Lingga. November 2006.

Laksana On Going

2007
Program CBM Coremap Kota Batam 2007 on going
Program PEMP 2007 Kota Dumai on going
Program Batam Artificial Reef 2007

Program Mandiri
2007
Program Bina Koperasi PerikananPantai Madani
Assistensi Kelompok Konservasi mangrove Parit III
Assistensi SNKB

Kegiatan Pemberdayaan

Pemberdayaan Masyarakat

1998-2002

Bengkalis
SNKB
Koperasi Pantai Madani

Kepulauan Riau

2001-2003

Bengkalis
SNKB (Serikat Nelayan Kecamatan Bantan)
Koperasi Perikanan Pantai Madani

Kepulauan Riau
CBM Coremap Senayang - Lingga

2003-2005

Bengkalis
SNKB "
Koperasi Pantai Madani"

Batam, Kepulauan Riau
CBM Coremap II Kota Batam (Kelurahan P. Abang)

2005-2008

Bengkalis
SNKB
Koperasi Pantai Madani


Batam, Kepulauan Riau
CBM Coremap II Kota Batam "

2008-2010

Bengkalis

Kepulauan Riau

Profil Laksana Samudera

Laksana dalam kegiatannya bekerjasama dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun Luar Negeri. Kegiatan yang sering dilakukan sejak tahun 1998-2007 adalah Pemberdayaan masyarakat pesisir, penelitian tentang sda pesisir dan laut serta kegiatan even organiser.
Lokasi binaan, yaitu Parit III Kec. Bantan Kabupaten Bengkalis sejak tahun 1998-sekarang. Kelurahan Pulau Abang, Galang Baru dan Kelurahan Karas, Batam -Propinsi Kepri sejak tahun 2004. Kelurahan Purnama dan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai sejak tahun 2003-sekarang.

Legalitas

  • STTPKO
  • NPWP
  • Akta Notaris
  • AD ART
  • SOP (Standar Operasional Procedure)
  • Renstra (Rencana Strategis)
  • Rekening Bank

Arah Pengembangan Lembaga
Untuk mencapai visi dan misi Yayasan Laksana Samudera maka arah pengembangan Lembaga difokuskan pada enam strategi yaitu :

  • memperkuat database pesisir dan laut
  • menggugah kesadaran stakeholder dalam pengelolaan sumberdaya pesisir laut yang adil
  • menggerakkan potensi lokal dalam pengelolaan berbasis masyarakat
  • membangun dan memperkuat jaringan
  • menggalang dana dan dukungan
  • mendesakkan perubahan kebijakan pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan laut ke arah pengelolaan yang adil

Sumber Dana
Dana untuk kelangsungan Laksana berasal dari :

  • Iuran Anggota
  • Sumbangan dan bantuan sponsor yang bersifat tidak mengikat baik dari dalam maupun luar negeri
  • dana hibah dari badan-badan pendanaan
  • Usaha nonprofit lain yang sah

Jaringan Kerja
Sejak berdirinya lembaga ini telah terbentuk hubungan kerjasama dengan berbagai instansi dan lembaga baik lokal, nasional, maupun internasional.

Tingkat Lokal

  • Aliansi Tolak Tambang Pasir Laut (ATTAP)
  • Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (JIKALAHARI)
  • Asosiasi ORNOP Riau
  • Anggota Tim Pembela Nelayan Tertindas untuk SNKB Kec. Bantan Kab. Bengkalis

Tingkat Nasional

  • Jaringan Pesisir dan Laut (PELA)
  • Jaringan Kerja Sertifikasi Kelautan (JKSK)
  • Jaringan Community Base Coastal Resource Management (CBCRM) Nasional.

Internasional

  • Jaringan Community Base Coastal Resource Management Coremap ICSF - India, CBCRM Resource Center Philippines , 2004

Wednesday, July 25, 2007

Oleh-oleh PEMP Dumai

Dumai, 2 Juli 2007

Buah Naga dan Ikan Asin dari Ikan Remes

Program PEMP tahun 2007 di Kota Dumai tengah berjalan. Program ini dipimpin oleh Sri Kartaharja, SPi yang biasa dipanggil Karel. Menurut Karel program kali ini lumayan berat karena perbedaan pendapat antara konsep PEMP dan misi dinas yang dilimpahkan juga ke tim PEMP. Ketika berpegang dengan Pedoman Umum (Pedum), versus Dinas Perikanan dan Kelautan yang tak punya konsep tetapi memiliki misi maka akan sulit mencapai sasaran. Namun karel dan timnya tetap konsisten.
Sekarang memasuki penghujung bulan pertama dari 3 bulan waktu program yang direncanakan. Tak kurang semangat Armilus,SPi juga Dian Suherman, SPi, Field fasilitator PEMP Dumai juga membuat terobosan baru. Untuk mengumpulkan warga di 2 lokasi yaitu Kelurahan Bangsal Aceh dan Purnama di Kecamatan Sungai Sembilan, mereka mempunyai trik yaitu dengan membuat kerajinan bambu dan ikan asin dari ikan remes (tidak punya harga). Alhasil, keduanya mendapat simpati dari kaum ibu yang tiap hari rutin ke rumah inapan FF. Eit tunggu dulu sasarannya adalah kelompok nelayan laki-laki dan entrypointnya ibu-ibu . Merekalah yang akhirnya meneruskan membuat ikan asin ketika suaminya melaut.
Selain itu, produk unggulan yang baru muncul di Bangsal Aceh adalah Buah naga. Buah naga yang ditanam warga ini telah panen. Tak kurang dari 1/2 ha lahan telah panen. Buah naga yang ditanam ini berwarna merah dan manis. Namun, harganya relatif mahal yaitu 25 ribu rupiah. Akan tetapi, peminatnya cukup banyak terutama karena kantor kelurahan Bangsal Aceh terletak di sebelah kebun buah naga sehingga hampir setiap tamu yang datang membawa oleh-oleh buah naga. Menurut pemiliknya buah naga ini mudah ditanam dan amat sesuai di daerah mereka.
Sebenarnya terdapat perbedaan yang mencolok menurut Dian di kedua lokasi ini karena menurutnya di Purnama lebih maju dan alat tangkap nelayan yang lebih modern. Selain itu, rasa kekeluargaan sudah menipis dibandingkan dengan di Bangsal Aceh yang lebih erat kekeluargaannya. Namun, ia akan menerapkan strategi yang berbeda agar mereka mudah untuk mengumpul. Bravo! dree

Tebang Hutan Tuai Bencana

Pemerintah Kurang Tanggap dalam Kerusakan Lingkungan

Sebuah kata bijak terjemahan dari Kalam Tuhan yang abadi mengisyaratkan tentang akan luluh lantaknya bumi akibat kerusakan."Telah nampak kerusakan di bumi itu baik di darat maupun di laut akibat ulah tangan manusia", telah nampak artinya kita semua, saat ini dengan teknologi informasi yang menjadikan dunia ini kecil, kita telah mengetahui kerusakan alam itu baik melalui media cetak maupun elektronik. Lewat panca indra kita kalau kita mau jujur. Alam telah rusak memang tapi apakah nurani kita telah hilang. Sehingga tidak melihat kerusakan alam tersebut. Juga apakah kita ini bangsa yang selalu berbantah-bantahan di dalam kesalahan?.
Biar tak begitu muak dengan pendapat-pendapat yang tak suai tulisan ini mudah-mudahan menjadi pencerahan.Perseteruan yang dikembangkan pers lokal maupun nasional tentang illegal logging di Riau merupakan bola panas yang dapat menjadi sensitif juga politis. Sensitif ketika banyak menyentuh para petinggi ranah melayu ini serta menyentuh kepentingan banyak pihak yang menjadi oknum illegal logging. Politis karena dengan issu ini dapat dijadikan sarana kampanye serta mempopulerkan diri. Waspada pihak kepolisian memang di saat menang ini sulit melihat mana kawan dan mana lawan.Penegakan hukum dalam illegal logging ditanggapi pesimis oleh sebagian orang yang kepentingannya hanya bersifat pribadi dan kelompoknya.
Akan Tetapi, penulis menyampaikan bahwa tidak akan terlibat dalam perseteruan itu. Paling tidak Penegakan hukum yang terus dilakukan akan menjadi budaya baik yang harus tetap kita lestarikan dan dipertahankan. Walaupun di masa sekarang ini berbuat baik itu sulit. Namun perlu dibiasakan agar menjadi budaya.
Apakah sebuah proyek hanya berakhir dengan rekomendasi ?. Wallahualam. Bagaimana dengan kerjasama tentang informasi dan data di lintas sektor terutama pemerintah. Apakah informasinya hanya disimpan dan tidak ada verifikasi di lapangan untuk cross check. Apakah rekomendasinya hanya buat cuap-cuap dan menambah isi lemari. Apakah ada proses up date untuk banyak informasi tentang kondisi hutan kita saat ini.
Apakah guna rekomendasi laporan akhir Analisis kesesuaian lahan dan Lanscape mangrove Kota Dumai tahun 2003 di bawah ini kalau tidak ada follow upnya, dalam rekomendasi itu :
Pertama, beberapa jenis mangrove dan satwa yang hidup di kawasan mangrove kota Dumai merupakan jenis flora dan fauna yang terancam punah kelangsungan hidupnya.Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dilakukan berbagai upaya yang salah satunya adalah membuat kawasan konservasi mangrove di kawasan I dan II dimana jumlah jenis flora dan fauna yang tinggi serta aktivitas manusia yang rendah. Kedua, beberapa kawasan pesisir kota Dumai telah mengalami abrasi karena rusaknya hutan mangrove. untuk itu, perlu dilakukan rehabilitasi hutan mangrove. Ketiga, keberadaan mangrove harus dipertahankan untuk menjaga keutuhan pantai dari abrasi. Kegiatan pembangunan di kawasan peisisir kota Dumai harus mempertimbangkan jalur hijau mangrove selebar 100 m dari pantai. Perlunya satu program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat yang selama ini memanfaatkan mangrove baik secara langsung dan tidak langsung untuk mengelola mangrove secara berkelanjutan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Perlunya suatu kajian pemanfaatan mangrove untuk kepentingan lain selain pemanfaatan kayu semata untuk mempertahankan keberadaan hutan mangrove.
Informasi yang bermunculan tentang kerusakan hutan alam riau belakangan ini lebih kepada kekagetan yang juga membuat kita kaget. Teknologi saat ini yang dimiliki negara ini juga instansi-instansi pemerintah baik lokal maupun nasional sudah cukuplah untuk dapat mendeteksi kerusakan-kerusakan alam di Riau. Kerusakan itu berlangsung sejak lama juga seperti yang disampaikan banyak pihak sejak dahulu seperti Jikalahari, dll.
Apakah waktu itu momentumnya kurang baik atau Ataukah data yang kurang lengkap lalu apakah ketidakpercayadirian. Mudah-mudahan hanya itu penyebabnya. Ataukah karena waktu itu oknum berseragam yang terlibat perkoncoan dalam illegal logging?. Kalau tidak dugaan yang ada kenapa bungkam adalah karena suap.Penulis melihat banyak yang menjadi kawan ketika ini dikomandoi pihak kepolisian. Sekali lagi Krisis teladan di ranah ini. Ataukah komitmen kepolisian menjadi kekuatan utama atau menjadi faktor kunci terhadap penegakan hukum yang ada di Riau saat ini. Proses penegakan hukum mudah-mudahan terjadi tidak hanya menjerat pengusaha semata juga oknum-oknum berseragam.
Efek efek lain ditengah illegal logging adalah pertama, menambah maraknya Kolusi, korupsi dan nepotisme di negeri ini. Kedua, Transportasi untuk membawa logging juga membentuk jalur yang harus dibuka dengan penebangan sampai kawasan bakau menuju ke laut kemudian untuk diangkut melalui laut.Sebagai contoh Kami coba bedah penelitian kami yang diinisiasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Kota Dumai Penggunaan citra satelit dalam laporan akhir Analisis kesesuaian lahan dan Lanscape mangrove Kota Dumai tahun 2003. Dari penelitian tersebut dapat diterangkan bahwa irisan berupa garis pada citra Landsat Dumai tahun 1998 dan 2002. Cek lapangan untuk mengidentifikasi itu adalah berupa jalur lori untuk membawa logging ke pinggiran pantai. Melalui lautlah transportasi itu pada akhirnya temuan- temuan tidak mengejutkan kami karena telah diprediksi.
Pengurangan luasan mangrove dalam 4 tahun saja di Kota Dumai telah menghilangkan 471 ha dari total mangrove secara keseluruhan di Kota Dumai yaitu 5925 ha. Mengapa cepat punah ranah karena kawasan hutan konservasi tidak menjadi menarik lagi di Dumai seperti kawasan perbatasan di Kecamatan Sungai Sembilan dengan Kabupaten Rokan Hilir.
Seringkali penyelamatan tidak lagi menyelamatkan karena telah punah ranah.Informasi yang up to date memang belum mengemuka karena seperti yang kami sampaikan di atas bahwa laporan-laporan hanya menjadi penunggu lemari dan tidak ada tindak lanjut dari rekomendasinya.
Penyebab itu semua tak lain karena perbedaan sudut pandang tentang pemanfaatan mangrove. Di tengah itu pemanfaatan kayu bakau untuk dapur arang telah pula meluluh lantakkan mangrove yang ada di Dumai. Jumlahnya terus meningkat walaupun izinnya tetap. Menurut sumber terpercaya kami di Bengkalis Sebuah dapur arang dalam sebulan dapat memproduksi arang dalam jumlah sangat besar 30 ton!. Artinya bila 1 hari 1 ton maka luasannya sampai 1 ha. ini berlangsung dari sepanjang tahun.
Diskusi terbaru kami dalam investigasi di Dumai dengan nelayan di pesisir Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai menginformasikan bahwa aktivitas penebangan tersebut terus terjadi. Mereka tidak juga dapat mencegahnya karena tiadanya kewenangan. Kawasan jalur hijau mangrove sebagai sempedan pantai tak kurang dari lebar 50 m juga tak luput ditebang untuk dapur arang. Memang tak dipungkiri bahwa akibat naiknya suhu di permukaan bumi telah menambah debit air laut akibat mencairnya es di kutub utara. Menurut sumber kami bahwa di Dumai pada setiap musimnya terjadi pasang besar yang menggenangi lantai rumah panggung mereka. Biasanya pasang purnama tersebut hanya berlangsung 1 tahun sekali. Sekarang dalam 1 tahun bisa sampai 4 kali. Sebenarnya jauh kaitan antara pasang dan bakau. Namun, paling tidak ini untuk menghambat lajunya. Apa tah lagi Dumai rawan abrasi terutama di daerah yang berbatasan dengan Rohil karena di kawasan tersebut relatif terbuka namun bukan berarti di Kec. Medangkampai tidak. Semuanya telah mengalami abrasi. Akibat-akibat dari ini di laut amat dirasakan oleh nelayan, betapa tidak ? Akibat gundulnya hutan yang ada di Riau maka mempercepat Run off dari daratan menuju perairan. Akibat run off ini adalah terjadinya sedimentasi yang akan mempengaruhi penetrasi sinar matahari ke dalam perairan sebagai sumber energi utama di perairan yang akan membantu proses Fotosintesis.
Apatah lagi Dumai sebagai kota pelabuhan juga industri amat potensial untuk menghasilkan buangan limbah yang mencemari lingkungan terutama perairan. Selain itu, menambah beban biaya untuk pengerukan alur transportasi laut. Ini tentu saja akan mengakibatkan tereksposnya logam berat dan organisme dasar perairan. Kayu hutan untuk bahan perahu mereka telah sulit dicari, kalaupun ada sekarang ini rasanya cukup sulit untuk mengeluarkannya dari sumber kayu dan ke tempat mereka. Perairan keruh dimana mengurangi produsen primer yang akan memutus mata rantai makanan. tentu saja ini bukan hal yang menguntungkan buat nelayan kita. Ikan tentu saja akan mencari makanannya. Tentu saja bukan di daerah yang tidak terdapat produsen primer. Nah, karena perairan yang keruh dan ikan beruaya jarak tempuh tangkap nelayan akan semakin bertambah yang konsekuensinya adalah cost.
Asap berpengaruh juga dalam penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan. Pola yang terjadi pasca penebangan hutan adalah pembukaan lahan atau semak sisa penebangan hutan. Biasanya untuk memudahkan maka akan ada pembakaran lahan maka akan menimbulkan asap. Nelayan yang notabene mempercayakan pencahariannya pada laut terpaksa menanggung beban asap ini dengan ISPA di tubuh mereka. Berulang kali musim-musim kemarau di masa asap mulai menyebar terbawa angin menimbulkan korban jiwa. Tewasnya Nelayan akibat menabrak karang karena tebalnya asap bukan hal baru namun kadang informasi ini tidak terekspos ke media massa. Masalah utama pada pesisir adalah penebangan hutan bakau yang berdampak pada laju abrasi yang semakin tinggi. Pesisir kita di Riau ini semisal Dumai dengan penurunan fungsi mangrove akhirnya menjadi masalah serius akhir-akhir ini. Biasanya beban yang harus dikeluarkan untuk merehabilitasinya lebih besar dari pengurangan areanya.
Gundulnya hutan yang ada di Riau juga turut menyumbangkan pemanasan global. Akibat yang dirasakan adalah siklus musim yang berubah-ubah. Meningkatnya suhu di permukaan bumi seperti yang kita rasakan saat ini. Coral bleaching akibat pemanasan global. merupakan akibat paling serius bagi ekosistem pantai dimana habitat ini memiliki banyak keunggulan bagi ketersediaan sumber daya hayati. Sekaligus menjadi benteng pertahanan dari hantaman gelombang besar. Amat rentan. Andre dari berbagai sumber

Baharu minda bahari
Penulis adalah anggota Laksana Samudera

Coba Tegakan Hukum, Korban Tewas

Bengkalis, 25 Juni 2007


Laut Pambang kembali memerah karena darah. Nelayan jaring batu yang tak pernah berhenti mengusik ketenangan pencaharian Nelayan Rawai, akhirnya harus meregang nyawa karena ditembak polisi.
Kejadian ini berawal dari patroli yang diadakan oleh nelayan Selat Baru yang akhirnya berhasil menemukan pengoperasian jaring batu oleh nelayan daerah Rangsang.Selanjutnya patroli nelayan tersebut langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polair Bengkalis. Terjadi kejar mengejar antara patroli polisi dan nelayan jaring batu. Tembakan peringatan dikeluarkan 2 kali oleh anggota polisi namun tak digubris akhirnya tembakan berulang kali dilepaskan untuk menghentikan kapal.Tembakan ini selain mengenai kapal juga mengenai salah seorang awak kapal jaring batu.
Namun, awak kapal membandel dan terus melarikan diri ke tempat mereka. Akhirnya kapal tidak dikejar oleh Airud. Informasi berkembang dan akhirnya diketahui korban tewas.
Nelayan jaring batu yang tewas yaitu Jufri (34) asal Desa Bungur, Rangsang. Ia tertembak anggota Satpolair Polres Bengkalis yang sedang patroli, karena korban memasuki perairan larangan dan daerah rawan konflik jaring batu dan rawai di perairan Boya Cacak, 9 mil laut dari Pantai Desa Bantan Air, Kecamatan Bantan, Bengkalis.
Polisi dalam hal ini mencoba menegakkan SK. Gubernur Riau no 17 tahun 2006 tentang pelarangan sementara jaring batu tersebut terdiri dari Muspida sebagai tim pengarah, kemudian tergabung sejumlah instansi terkait antara lain unsur Airud, Angkatan laut, Bea & Cukai, dan PPNS. Namun pada saat patroli tersebut hanya tim Polairud yang beroperasi. SK Gubernur Ini juga sebagai payung hukum dari SK Bupati Bengkalis mengeluarkan kebijakan pelarangan penggunaan jaring batu untuk penangkapan ikan Kurau di 0-4 mil dari bibir pantai wilayah perairan Kabupaten Bengkalis (Keputusan Bupati No.52/2003).
Namun karena membandel maka terjadilah insiden yang tidak diinginkan. Pasca bentrok Nelayan Selat baru tetap beroperasi bersama dengan tim patroli Airud.
Akibatnya, menurut salah seorang nelayan dari Pambang ketakutan dan tidak melaut selama satu minggu. Ketakutan ini cukup beralasan karena mereka memiliki perairan yang terbuka dan seringkali daerah perairan ini menjadi lintasan kapal jaring batu. Sedangkan patroli hanya di lakukan hanya di Selat Baru.
dree

Talkshow Smart FM " Abrasi dan Mangrove di Sepanjang Pesisir Riau"

Pekanbaru, 16/06/2007 02:26

Radio Smart FM adakan Live Talkshow dengan LS 6 Juni 2007, bertema “abrasi dan mangrove di pesisir Riau” Acara jam 8 pagi itu diikuti o/ Laksana Samudera (andri dan karel) dari smart fm (Ilham dan Ade) sedangkan pembicara dari Bappeda dan DPR Komisi C (Hendro susanto)tidak hadir. -Abrasi pantai sepanjang pesisir riau ?. Kita batasi saja wilayah yang kami tanggulangi yaitu Dumai,Rohil,Bengkalis serta Inhil.
Teknis penanganan abrasi pantai... Kegiatan reboisasi yang hanya bersifat proyek terjadi di lapangan sehingga tidak adanya pemeliharaan.. Selat malaka merupakan tempat yang unik sehingga banyak pertimbangan dalam melakukan teknis di lapangan, 1.Masa tanam artinya kita harus dapat melihat musim 2.Masa pemeliharaan yaitu saat pasang dan surutnya -Sejauh mana mangrove menahan abrasi? Penyebab manusia dan alami Dampak menurunya tingkat keragaman dan fauna uang hidup di ekosistem tersebut Mpa yang berhubungan dan kegiatan mangrove, dll. dree

Program Penyelamatan Terumbu Karang Batam 2007

Batam, 16/06/2007 02:05

Coremap II Batam 2007 "Turun Gunung"

Program lanjutan Coremap II starting point pada 27 Mei Lalu. Tim Coremap II Kota Batam yang berasal dari Laksana Samudera telah menuju ke sitenya di Pulau Batam,tepatnya di kel. Karas, P.Abang dan Galang Baru Kec. Galang.
Tim dimanageri oleh Ramses Firdaus, SPi,MSi,salah satu pendiri Laksana Samudera. Tim beranggotakan 5 orang dan mengemban tugas pemberdayaan masyarakat dengan tema "penyelamatan terumbu karang (terumbu karang sehat nelayan berseri".
Tugas tim lumayan berat, selain beban pekerjaan yang belum terselesaikan di program terdahulu juga tim dengan personel yang masih baru dan belum mengenal lokasi akan menjadi kendala di pelaksanaan program. Namun, itu semua ditepis jauh-jauh. Yang ada semangat untuk memberikan yang terbaik. Bravo!. dree

KPPM Gelar Lomba

Bengkalis, 16/06/2007 01:47

Sambut Hari Koperasi KPPM Gelar Lomba

Dalam rangka menyambut hari koperasi yang jatuh pada tanggal 12 Juli 2007. Koperasi perikanan Pantai Madani yang berlokasi di Kec.Bantan Bengkalis akan mengadakan kegiatan lomba Domino, Volley, Cerdas Cermat tingkat SD, Bazar serta Workshop. Jauh hari kawan-kawan KPPM telah memulai gerilya agar hasilnya tidak mengecewakan. Kegiatan tersebut rencananya akan dihadiri oleh Dinas Koperasi, Pemerintah Kabupaten Bengkalis.dree

KPPM Study Tour Ke Bali

Pekanbaru, 25 Juli 2007
KPPM- Usai raih penghargaan di tingkat kabupaten Bengkalis dan propinsi Riau di hari koperasi 17 Juli 2007 lalu, Koperasi Perikanan Pantai Madani kembali mendapat kesempatan untuk mengkuti studi banding ke Bali tanggal 26-30 Juli 2007 nanti.

Menurut Jupri Staf Dinas Koperasi Kab. Bengkalis kegiatan ini merupakan hadiah bagi koperasi-koperasi lain yang berhasil. Tidak hanya KPPM namun juga koperasi berprestasi lainnya yang ada di Riau. Sebelumnya koperasi-koperasi ini mendapat hadiah uang tunai dengan besaran 10-35 juta rupiah. Koperasi-koperasi ini di Bali nantinya akan mendapat pengalaman dari koperasi-koperasi yang telah maju baik dari segi manajemen dan keuangan terutama koperasi simpan pinjam.

KPPM sendiri menunjuk Ahmad Rusli, Ketua Koperasi dan Amiruddin bendahara KPPM untuk ikut dalam studi banding tersebut. Menurut Rusli penghargaan yang mereka terima tidak lepas dari peran serta dan binaan dari berbagai pihak. Lembaga sosial sebagai tempat berbagai pengetahuan dan keterampilan telah pula menjadi penyemangat kami dalam berkoperasi. Juga Amir mengatakan bahwa Koperasi ini pada awalnya hanya semangat yang melandasinya. Bermodalkan uang dari tengkulak akhirnya KPPM mencoba untuk mandiri. Seringkali koperasi dibentuk dan gagal di daerahnya. Nah, dengan ini banyak yang merasakan manfaat dari koperasi.
dree

Konservasi Harimau Sumatera

Pekanbaru,16 juni 2007

Harimau Pemburu dan Manusia Tamak

Pria bule yang dikenal dengan nama Philip adalah peneliti konsultan dari Raksasa Sinar Mas yang ada di Indonesia. Philip meneliti tentang konservasi harimau sumatera. Namun, berkembang bahwa issu Konservasi tersebut hanyalah dalih bagi Sinar Mas untuk masuk ke Dumai.
Ketika ditanyakan perbandingan antara RAPP dan Sinar Mas, menurutnya keduanya adalah raksasa. inilah yang telah dan akan mengganti hutan yang ada di Riau termasuk mangrove menjadi kawasan sawit dan akasia. Memang amat mengkhawatirkan, kawasan yang memang kurang mendapat perhatian ini kelak akan juga menjadi bencana ekologi tidak hanya bagi harimau yang memiliki kawasan teritori sendiri yang tidak dapat dibatasi dengan sebuah kawasan konservasi yang juga telah dirambah manusia.
Mengapa ?,tidak karena data telah membuktikan bahwa di daerah Senepis dan kawasan lainnya di Kecamatan Sungai Sembilan yang terisolir telah dirambah para penebang liar juga perusahaan yang mengatasnamakan penebang liar tersebut hingga hutan bakau. Belum lagi Apalagi kalau diklaim itu masih hutan. Apalagi sebuah kawasan yang katanya Konservasi Harimau Sumatera. Konservasi = Pengurangan Harimau. Kalau ada harimau maka akan ada Kijang, akan ada hewan buruannya. Harimau juga tidak rakus memakan semuanya. Satu hewan mereka bagi juga untuk bersama. Sedangkan kita manusia. Mencaplok lahan untuk memperkaya komunitas kecilnya saja bahkan pribadi.
Toni yang juga menjadi perantara Philips dengan kawan-kawan aktivis tidak mampu berbuat banyak dan hanya mengiyakan kata2 Philips. Wahai, apakah memang tidak ada lagi nurani saat ini. Ketika hutan riau telah menjadi kebun2 sawit dan akasia!.
Lingkaran kejahatan lingkungan yang telah terjadi jauh di masa lalu. Masalah kawasan perbatasan tidak menarik bagi pemerintah daerah, seringkali malah diabaikan.dree

Koperasi Perikanan Pantai Madani

Pekanbaru, 16 Juli 2007
Sempena dengan hari Koperasi yang jatuh pada 17 Juli ini Propinsi Riau menganugerahkan penghargaan kepada Koperasi-Koperasi berprestasi yang ada di Riau, khususnya Koperasi Perikanan Pantai Madani (KPPM), Bengkalis-Riau. Acara tersebut diadakan di Hotel Dyan Graha Pekanbaru, 17 Juli 2007. Koperasi ini menduduki Koperasi terbaik peringkat I tingkat kabupaten Bengkalis. Penilaiannya antara lain Liquiditas, Solvabilitas, akuntabilitas, dan sebagainya.

Rencananya Gubernur Riau H. Rusli Zainal, SE, MSi langsung yang akan menyerahkan penghargaan tersebut. Dua orang utusan KPPM yaitu Amiruddin Bendahara Rusli Zahir wakil Sekretaris yang akan menerima penghargaan tersebut. Seyogyanya Ketua KPPM Rusli H Ismail sedang mengikuti penyerahan Hadiah dari Dinas Koperasi Pemerintah Kab.Bengkalis. Menurut pembina Koperasi Miswadi,SPi bahwa dana bantuan hadiah tersebut akan digunakan untuk modal usaha koperasi.

Kegiatan ini merupakan kerja keras Pengurus dan jajaran KPPM yang berlokasi di Parit III Kec. Bantan. Atas jerih payah ini sebenarnya mereka sedang mengadakan Kegiatan se-Kecamatan Bantan. Turut berpartisipasi juga koperasi, Kelompok Usaha Bersama (KUB), Kelompok Konservasi serta Nelayan Teluk Pambang dari desa Teluk Pambang sampai ke Desa Sekodi. Kegiatan tersebut antara lain, Lomba Voli Putra dan Putri, Lomba Domino Putra Putri, Diskusi. Tujuan lomba itu menurut Ketua Pelaksana Rusli Zahir sebagai wujud silaturahim sesama anggota. Mengeratkan hubungan Koperasi dengan kelompok masyarakatnya. Mereka ingin koperasi ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di sekitarnya dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat di Kecamatan Bantan khususnya.

Namun, kegiatan tersebut walaupun meriah dan amat antusias serta didukung oleh masyarakat, panitia juga belum mampu menutupi kekurangannya. Untuk itu, harapan mereka Petinggi di Propinsi Riau ini mampu memberikan sumbangsih setidaknya hadir dalam penyerahan hadiah pada saat penutupan nanti.

dilaporkan oleh : Dree

Baharu Minda Bahari and Laksana Samudera (Profile in English version)

Our mission is "BAHARU MINDA BAHARI" means To re new all idea about sustainable coastal and marine resources management .

We carry out our mission by:
- Increasing capacity of coastal communities in assesing resources available in their area that could be used for improve their prosperity and to keep it available for longer term.
- Helping coastal community to claim their right in management of coastal and marine resources aorund their community
- Opening opportunity for the coastal communities to access information and knowledge, resource (and capital) and market.


Yayasan Laksana Samudera is working in Indonesia with the geographic focus in Riau Daratan and Riau Kepulauan.

We can be contacted or visited at
Jl. Gelatik No.4 Sukajadi
Pekanbaru-Riau
Phone: +62 761 7050792
e-mail: ger@info@yahoo.com or laksanasamudera@gmail.com

Baharu Minda Bahari dan Laksana Samudera

Yayasan Laksana Samudera mempunyai misi yaitu "Baharu minda bahari". Membaharukan pemikiran-pemikiran tentang pengelolaan pesisir dan laut yang berkelanjutan.

Misi Yayasan Laksana Samudera dilaksanakan dengan cara:
- Meningkatkan kemampuan masyarakat pesisir dalam memahami kondisi sumberdaya yang ada di wilayah pesisir di sekitarnya agar dapat dimanfaatkan sebagai sumberdaya yang dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat dan selalu tersedia (berkelanjutan).
- Membantu masyarakat pesisir menegaskan hak-hak mereka dalam pengelolaan sumberdaya pesisir yang ada di sekitar.
- Membuka kesempatan kepada masyarakat pesisir untuk memperoleh akses terhadap informasi dan pengetahuan, sumberdaya (termasuk permodalan) dan akses terhadap pasar.

Dimana Kami Bekerja?
Yayasan Laksana Samudera bekerja di Indonesia dengan wilayah konsentrasi kegiatan di wilayah Riau daratan dan Riau Kepulauan.

Kami dapat dihubungi atau dikunjungi di:
Jl. Gelatik No.4 Sukajadi
Pekanbaru-Riau
Telepon: 0761-7050792
e-mail: ger@info@yahoo.com atau laksanasamudera@gmail.com