Dari Hobi Menjadi Misi
4 Agustus 2007
Heri Dharmawan adalah seorang anak Karimun yang mencoba mengais rezeki di Bangsal Aceh, Kota Dumai. Sebagai seorang perantau sudah banyak asam garam dia lalui. Sejauh jalan yang telah dia lalui akhirnya berujung di Bangsal Aceh. Disanalah Heri menemukan jodohnya.
Tahun 1984 masih amat kecil bagi heri untuk memulai perantauannya ke Jakarta. Tapi apa daya mau tak mau ia harus menapaki kerasnya kehidupan ibukota. Beragam pekerjaan telah ia lalui mulai dari kuli bangunan, sales. Mulai dari sales barang rumah tangga sampai ke mobil. Namun, jalan hidupnya berkata lain. Setelah bersusah payah di Jakarta, berkeras hati meninggalkan anak istrinya. Akhirnya ia tinggalkan Jakarta dengan bermodalkan 85 juta. Tak sedikit di tahun 1996.
Kelurahan Purnama Kota Dumai adalah kota pertama yang ia tetapkan sebagai tempat berusaha. Memulai kembali hidup barunya. Namun, usaha yang dibangunnya berjalan di tempat bahkan merugi. Ketika modal semakin menipis akhirnya ia angkat kaki dari Kel. Purnama menuju kel. Bangsal Aceh. Tidak ada kata menyerah saat itu.
Ia teringat kata-kata orang pertama yang ia jumpai di Jakarta dimana Petrus orang tersebut mengatakan ada lima hal yang harus dia pegang di Jakarta yaitu Jujur, Benar, Rajin, Hidup bermodalkan mulut yaitu pedagang dan terakhir hidup dari hobi. Satu persatu telah ia coba ketika di Jakarta. Untuk mendapatkan hasil dari mulut mulailah ia berdagang. Ilham bagi heri karena ia mendapatkan itu secara tiba-tiba saja. Selanjutnya yang terakhir ia terapkan di kediamannya sekarang di Bangsal Aceh. Sejak kecil Heri memang tak tahan melihat tanaman yang tidak terawat. Nah, berbekal hobi ini dia mengais rezeki dari pembeli yang melewati jalan di depan rumahnya. Menurutnya usahanya itu lumayan menguntungkan. Hari ini saja menurut tetangga Heri ia berhasil menjual 1 truk bunga. Fantastis!.
Menurut Heri Dumai memiliki banyak keanekaragaman tanaman, terutama tanaman hias yang langka. Tapi sayangnya penebangan dan perambahan hutan terus menerus membuatnya musygil bahwa kelak itu semua akan tetap ada. "Aku mulai mencoba mencari indukan tanaman tersebut dari hutan. Karena takut suatu saat kita tak pernah melihatnya lagi" katanya dengan prihatin.
Monday, August 6, 2007
Upaya Penyelamatan Tanaman Langka
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment