SALAM BAHARI SELAMAT DATANG DI BLOG LAKSANA SAMUDERA "BAHARU MINDA BAHARI" DIVISI DATA DAN INFORMASI YAYASAN LAKSANA SAMUDERA

Sunday, December 2, 2007

Up to Date n All Out Duta Karang Lingga 2007

Dabo Singkep, 28 Nov - 2 Des 2007

Enaknya memulai sebuah Perjalanan dengan fasilitas dan infrastruktur Transportasi Kota Batam sampai ke ibukota Propinsi Kepulauan Riau, Tanjung Pinang. Kita akan melalui 30 menit perjalanan darat menggunakan transportasi sampai ke Telaga Punggur, pelabuhan domestik Kota Batam. Tapi harganya lumayan bagi kocek kita sebesar 70 ribu rupiah akan melesat ke sopir taxi. Menggunakan MV (motor vessel) dengan biaya 35 ribu rupiah dalam satu jam saja kita akan segera tiba di Ibukota Tanjung Pinang.
Melewati laut yang biru gemerlap terkena cahaya matahari di antara hamparan pulau nan hijau. Pemandangan ini betul-betul asri. Gelombang utara dan hujan di akhir bulan November menyambut perjalanan kami. Tiap 15 menit MV akan pulang dan pergi dari Batam ke Tanjung Pinang. So jangan khawatir kehabisan kapal.
Perjalanan menuju Dabo Singkep akan dilanjutkan dengan menggunakan superjet. Akan tetapi superjet ini hanya satu-satunya transportasi menuju Dabo Singkep dan biayanya lumayan tinggi yaitu sebesar 102 ribu rupiah. Selama 3 jam perjalanan di tengah laut sebelum kita sampai ke Pulau Singkep alias Dabo (istilah masyarakat). Superjet menyediakan fasilitas WC, Kantin dimana kita dapat memesan makanan secara cepat, misalnya popmie.
Lokasi pertama yang akan kita temui adalah jago, tempat berlabuhnya superjet. Sebenarnya ada pelabuhan domestik di daerah Sergang di Dabo namun karena alasan musim dan pendangkalan pelabuhan tidak dapat dioperasikan. Nah, dari Jagoh ini kita akan diantar menggunakan taxi yaitu kijang super berplat hitam untuk sampai ke pusat kota Dabo. Dabo sebenarnya lebih layak menjadi Kota Kabupaten karena fasilitas dan infrastruktur yang cukup lengkap. Maklum dulunya kota ini merupakan tempat penambangan timah terbesar di Indonesia. Singkep lebih dikenal sebagai kota penghasil timah. Akan tetapi karena cadangan timah telah habis maka kota ini ditinggalkan para pengusaha sejak tahun 1998. Akhirnya roda penggerak perekonomian kota ini menjadi lumpuh. Selain melumpuhkan perekonomian Dabo Singkep juga menyisakan lubang-lubang sisa penggalian timah yang menjadi sarang bagi nyamuk-nyamuk malaria dan demam berdarah.
Alam Dabo cukuplah indah, baik lautan maupun pegunungan. Ini merupakan aset yang amat berharga. Sayangnya ini tidak dikelola secara maksimal oleh pemerintah daerah. Memang ada beberapa fasilitas wisata di Dabo namun belum mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat di daerah ini. Beberapa even kesenian baik tingkat kabupapten maupun lokal sering dilaksanakan di Dabo. Ini merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung dan wisatawan lokal.
Dabo menjadi pilihan lokasi bagi pelaksanaan Duta Karang 2007 Coremap II Kabupaten Lingga karena ada fenomena yang menarik di Kabupaten Lingga, yaitu setiap akhir tahun hunian hotel meningkat tajam dibandingkan hari biasa sehingga mengakibatkan hotel tak mampu melayani pendatang. Ini dikarenakan semua kegiatan pemerintahan baik kegiatan even dan pelatihan biasanya dirapel di akhir tahun. Ini juga yang menjadi kendala teknis dalam pelaksanaan even Duta Karang Lingga 2007. Seyogyanya even ini dilaksanakan di Ibukota Kabupaten yaitu Daek Lingga. Namun, satu-satunya hotel di sana yaitu Lingga Pesona telah over capacity.
Pelaksanaan Even Duta Karang Lingga dilaksanakan di Dabo Singkep mengikutkan peserta dari beberapa sekolah di kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Lingga. Utusan sekolah tersebut yaitu putra dan putri yang telah melalui proses seleksi di tingkat sekolah. Even Duta karang Lingga 2007 ini merupakan sarana belajar bagi para siswa sekolah ini dimana mereka mendapatkan banyak materi tentang kelautan dan pesisir. Adapun pemateri kegiatan ini yaitu tenaga ahli Laksana Samudera. Materi yang diberikan yaitu pertama, Dunia bawah air oleh Jurianto M Nur (Dive Master), Transplantasi Terumbu Karang oleh Andriyadi serta Pengenalan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut oleh Ramses Firdaus.
Kegiatan ini diisi juga dengan acara diskusi, pantun, tari dan persembahan lagu dari para peserta. Mereka amat antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan tercatat sebuah pernyataan sikap dari para Duta Karang ini yaitu tentang sikap dan rencana aksi mereka dalam peran mereka sebagai pelajar sebagai bentuk kepedulian dan empati mereka terhadap nasib nelayan dan rusaknya pesisir dan laut yang terjadi di Kabupaten Lingga. Pernyataan ini ditandatangani oleh keduapuluh orang duta tersebut. Menurut mereka itu janji yang harus mereka tunai sebagai peran kaum muda terdidik. Pernyataan ini mereka buat di atas kertas berlokasi di Hotel Gapura dan disaksikan oleh Laksana Samudera.
Dalam kegiatan ini panitia mendapat banyak masukan bahkan tentang informasi terbaru soal kegiatan di bidang pesisir dan laut. Mereka tahu soal Coral Triangle Iniciatif yang digagas oleh Presiden SBY. Mereka tahu tentang Global Warming. Betul-betul mengesankan.
Dalam acara pantun ,menyanyi dan joged mereka tampil all out dan mampu menghibur audience baik panitia, peserta serta pengunjung pantai wisata Sergang di Dabo.
Usai acara pantai , penutupan dilakukan di Wisma Timah yang mencekam karena cukup lama tidak dikelola oleh pemiliknya. Namun di ruang bersahaja ini semua peserta bersuka cita bernyanyi bersama menghilangkan penat selama 3 hari lalu. 6 orang utusan berhasil dijaring untuk mewakili Kabupaten ke tingkat propinsi kelak. 3 orang dari SMA dan SMP. Mereka ini kelak akan dibekali kembali dengan materi-materi agar dapat berjuang membawa nama kabupaten. Hadir pada acara penutupan PIU Coremap II Kab. Lingga Slamet,SPi, RA Dr. Joko Samiaji serta perwakilan pemerintah dan undangan.
Usai bergembira mereka bersedih karena kegiatan kan usai. Pesan dan kesanpun diungkapkan betapa kegiatan ini amat memberi arti bagi mereka namun acara sedih tidak berlangsung lama karena ada peserta yang berulang tahun. Sehingga acara selamatan pun dilakukan khidmat di ruang terbuka di halaman hotel Gapura. Acara bubar dengan kesan mendalam di dada mereka. Panitia pun mengucap salam perpisahan dan maap. Semoga kita kelak kan berjumpa lagi.
andre



Singkep

No comments: